Diberdayakan oleh Blogger.

Pendukung

Cuti Untuk Mendongkrak Karier

Tak perlu merasa bersalah meninggalkan pekerjaan demi cuti panjang. Selain menyegarkan pikiran, cuti juga bisa meningkatkan karier. Bukan mustahil, pulang cuti Anda malah dapat promosi.

Pakar karier Connie Thanasoulis bilang, adalah hal konyol jika Anda mengorbankan hak cuti dan memilih tetap di kantor sepanjang tahun. Menurutnya, Anda tidak akan produktif jika memaksakan bekerja di tengah rasa jenuh. Anda bukan robot. Anda butuh liburan untuk menyegarkan pikiran.

Dengan tingkat kegembiraan yang tinggi, dan pikiran yang segar usai cuti bisa membuat Anda lebih bersemangat bekerja. Jadi rencanakan cuti dan rasakan beberapa manfaat berlibur ini, yang bisa mendukung performa karier.

Time for play
Menurut Joan Kane, psikolog di Manhattan, orang dewasa pun sama seperti anak-anak yang membutuhkan waktu bermain. Aktivitas inilah yang nantinya akan menyegarkan tubuh dan pikiran. Pasalnya, bermain bisa merangsang otak Anda untuk berpikir fleksibel dan imajinatif.

Tak hanya itu, otak juga dapat terangsang mendapatkan ide-ide baru. Jadi jangan heran, jika di tengah serunya liburan, berbagai ide cemerlang justru "mampir" di kepala. Tapi, jangan buru-buru menyampaikan ide ini pada atasan. Simpan dan catat ide tersebut. Ide yang menumpuk di kepala akan meningkatkan semangat dan membuat Anda tak sabar untuk segera kembali bekerja.

Memperluas wawasan
Banyak hal yang bisa Anda lakukan di masa libur, salah satunya memelajari hal baru. Selain wawasan dan ilmu bertambah, ini juga bisa menjadi trik ampuh untuk mengusir rasa jenuh dalam pekerjaan. Anda bisa coba memelajari hal-hal ringan, seperti kursus make-up, belajar membuat cupcake, atau kursus singkat bahasa asing. Kurang menarik? Bagaimana kalau mengambil kelas homestay? Selain bisa memelajari bahasa asing, Anda juga dapat pengalaman baru, teman baru, dan networking, siapa tahu juga Anda bisa menemukan pasangan impian dengan cara ini.

Menurut Joan Kane, bepergiaan ke negara atau wilayah lain dapat memberikan tantangan baru pada sikap egois yang ada pada diri kita. Ini akan membuat Anda lebih waspada dan kreatif saat kembali ke kantor.

Pemegang kendali
Manfaat lain yang bisa diperoleh dari liburan adalah kebebasan bagi diri sendiri untuk menjadi pemegang kendali atas apa pun yang diinginkan. Inilah mengapa secara psikologis, liburan sangat dibutuhkan. Ketika berlibur, Anda bebas membuat jadwal sesuai keinginan karena tak berada di bawah pengawasan siapa pun. Dan tak perlu menunjukkan performa tertentu untuk memuaskan atasan.

Pada dasarnya, setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Sehingga, penting bagi setiap orang untuk menikmati waktu yang sangat fleksibel, dan bisa mendapatkan perasaan memegang kendali. Momentum ini akan melatih Anda untuk lebih bebas berekspresi dan lebih menghargai tim kerja.

Kurangi stres
Kembali dari aktivitas berlibur akan menyegarkan fisik dan mental. Sebuah studi dalam Journal of Applied Psychology menyatakan, keluhan kesehatan dan kelelahan menurun secara signifikan selama liburan. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa apa yang Anda lakukan saat liburan sangat berpean meningkatkan relaksasi dalam diri.

Jadi lakukan kegiatan apa pun yang Anda suka selama cuti. Jika menurut Anda, menonton film bisa menenangkan pikiran, lakukanlah. Setelah puas, melakukan kegiatan favorit, Anda tentu akan lebih bersemangat kembali bekerja. Di saat seperti ini, Anda bisa mengidentifikasi apa saja yang menjadi pemicu stres kerja. Dan memulai membuat perubahan positif pada pekerjaan Anda.

Berbagi cinta
Kesibukan bekerja dan kondisi lalu lintas yang semakin tak bersahabat, membuat intensitas Anda bertemu orang-orang terdekat semakin terbatas. Padahal kehidupan seimbang memengaruhi kesuksesan. Dengan berlibur, Anda bisa kembali merasakan kehangatan cinta orang-orang terdekat.

Ajak mereka pergi berlibur atau menikmati makan malam bersama di restoran pilihan. Kalau selama ini Anda cenderung jarang berdiskusi mengenai masalah kantor dengan keluarga, mungkin Anda bisa mencobanya di momen liburan ini. Bisa jadi, keluarga Anda bisa memberikan masukan untuk masalah pekerjaan, atau juga membuat keluarga bisa memahami kesibukan Anda yang membuat Anda jarang berhubungan dengan mereka. Kedekatan dan dukungan keluarga berpengaruh besar dalam meningkatkan semangat kerja dan karier Anda.

Jadi, kapan Anda cuti?

Sumber : Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar